Selasa, 22 Januari 2013

Pumping mother


Sudah 2 hari, ASIP-ku keteteran. ASIP yang kubawa hari ini untuk minum anakku besok. Memang sih sophie (my girl) sudah 14 bulan, tapi dia masih ogah-ogahan klo dikasih susu UHT/Pasteurisasi. Lho kenapa ga susu formula? Keputusan ini ku ambil setelah membaca banyak teori dan testimoni dari ibu-ibu lain yang sudah pernah mengalami. Intinya, pilihan jatuh pada susu UHT/Pasteurisasi karena minim proses pabrikasi dibanding formula jadi kuharap lebih memiliki sifat alami susu selain itu susu UHT/Pasreurisasi tidak ada bahan-bahan tambahan. Tapi pilih yang dari fresh milk ya, soalnya ada jg yang bahan dasarnya dari susu skim which is susu bubuk (sama aja pake susu formula dong?).
Sebenernya sophie bukan ga mau  banget sih, kalo dikasihnya sedikit-sedikit dan ga sering dia mau-mau aja, cuman kalau sudah dikasih susu UHTnya 1 porsi susu ASIP (100 ml) ditengah-tengah dia ga mau. Sophie ini seneng banget ngemil (mungkin karena sering liat ayah bundanya juga suka banget ngemil yaa?). Karena itulah di rumah selalu ku usahakan tersedia buah-buahan. Dengan harapan kami (bukan hanya sophie) memilih ngemil buah dari pada kekeripikan dan goreng-gorengan. Dari 3X waktu makan Sophie, 1X nya ku jadwalkan makan buah2 berkarbohidrat tinggi semacam pisang,mangga, dll. Jadi sebenernya no need to worry sih meskipun ASIP nya keteteran (harusnya).
Ngomongin masalah ASI, sebenernya rada-rada ga pede juga sih. Soalnya pengalamanku meng-ASI agak-agak dramatis di awal.  Umur 5 hari sophie dibawa ke RS karena Billirubinnya 20. Kenapa? Karena golongan darahku O dan suami AB. Menurut dokter anak yang menangani Sophie, pasangan seperti kami memiliki kemungkinan besar anaknya mengalami kuning. Dengan bilirubin setinggi itu, Sophie harus dirawat dengan double ultraviolet lamp saat itu. Dan agar pengobatan efektif Sophie juga harus kenyang. Sementara itu ASIku masih belum bisa memenuhi kebutuhannya. Akhirnya, dibantulah dengan susu formula. Sampai 5 hari akhirnya Sophie bisa pulang.  Tapi drama tidak berhenti disitu, aku udah terlanjur ga pede bisa memenuhi kebutuhan ASI Sophie, padahal ASI sebenernya masalah supply and demand. Lumayan berlangsung lama juga lho trauma itu, hampir 2 minggu Sophie mengkonsumsi sufor disamping ASI. Untung ada temenku yang selalu bilang kamu bisa! kamu bisa! kamu bisa! Akhirnya kupaksakan memberikan ASI full untuk Sophie. Awalnya Sophie sampai jerit-jerit kepayahan karena dia terbiasa minum ASI saat PD full setelah sedikit diterusin sama sufor. Tapi itu hanya berlangsung 1 sampai 2 hari, entah karena Sophie sudah terbiasa  atau apapun, tapi saya memilih untuk percaya bahwa supply-ku sudah sama dengan demand. Sejak saat itu Alhamdulillah semua lancar, aku bahkan pernah memiliki ASIP sebanyak 70-an botol. Mengingat cerita sebelumnya, bagiku itu sebuah prestasi besar.
Jadi , akan kah cerita berulang kali ini?? Teory suplly and demand  ini sekarang harus melawan rasa malas.. hadeuhhh… Yuk ach bund kita pumping….

2 komentar:

  1. Ayooo pumping ayoo... jangan malas. Demi anak cerdas dan sehat. Bersyukur lho.. udah tahu banyak hal di anak pertama, aku tahu pumping baru di anak ke-5 (dasar males belajar juga kali ye..)

    BalasHapus
  2. Dulu belum ada internet kali ya mba. . jd informasinya blm secepat skrg. .

    BalasHapus